Tokoh Yang Tidak Ingin Mobil Dinasnya Diisi Bensin Oleh Orang Lain, Karena Sudah Dianggarkan Biayanya Adalah

Pertanyaan mengenai tokoh yang menolak agar mobil dinasnya diisi bensin oleh orang lain, karena biayanya sudah dianggarkan, merupakan sebuah refleksi atas integritas dan prinsip akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik. Sikap seorang pejabat atau tokoh publik terhadap penggunaan fasilitas negara seperti mobil dinas tidak hanya mencerminkan tanggung jawab administratif, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika dalam pemerintahan.

Dalam konteks ini, salah satu tokoh yang dikenal karena ketegasan dan integritasnya dalam mengelola anggaran adalah Baharuddin Lopa. Ia adalah figur yang menonjolkan komitmen terhadap transparansi dan penggunaan anggaran yang tepat sesuai dengan peruntukannya. Sikapnya yang menolak untuk membiarkan orang lain mengisi bensin mobil dinasnya, meskipun biayanya sudah dianggarkan, menjadi bukti nyata bahwa prinsip-prinsip ini tidak hanya dipegang teguh, tetapi juga diterapkan dalam setiap tindakan administratifnya.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih jauh tentang sikap Baharuddin Lopa dalam mengelola dana publik dan bagaimana hal ini mencerminkan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip pemerintahan yang baik.

Tokoh yang Tidak Ingin Mobil Dinasnya Diisi Bensin Oleh Orang Lain, Karena Sudah Dianggarkan Biayanya Adalah

Tokoh Yang Tidak Ingin Mobil Dinasnya Diisi Bensin Oleh Orang Lain, Karena Sudah Dianggarkan Biayanya Adalah


Dalam konteks pelayanan publik dan manajemen keuangan, prinsip akuntabilitas dan transparansi menjadi landasan penting untuk menjaga integritas dan efisiensi pengelolaan dana publik. Hal ini tercermin dalam sikap seorang tokoh yang menolak untuk membiarkan mobil dinasnya diisi bensin oleh orang lain, meskipun biayanya sudah dianggarkan.

Pengelolaan mobil dinas sering kali menjadi sorotan karena berkaitan dengan penggunaan anggaran yang harus dijalankan secara efektif dan efisien. Ketika biaya bahan bakar sudah dimasukkan dalam rencana anggaran, hal ini seharusnya menjamin bahwa kendaraan dinas dapat digunakan sesuai kebutuhan tanpa menimbulkan persoalan tambahan.

Untuk yang belum mengetahui, soal ini merupakan bagian dari rangkaian Evaluasi Akhir dari MOOC ASN Jateng Anti Korupsi! Calon ASN yang sedang mempersiapkan diri untuk diangkat sebagai PPPK akan menghadapi ujian ini. Artikel ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian tersebut.


Soal-soal ini akan disajikan dalam format pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban, yaitu A, B, C, dan D. Tantangan Anda adalah memilih jawaban yang menurut Anda paling tepat dari keempat pilihan tersebut.


Untuk memahami lebih lanjut mengenai pilihan jawaban yang tepat, silakan simak pembahasan berikut di bawah ini.

Soal

Tokoh yang tidak ingin mobil dinasnya diisi bensin oleh orang lain, karena sudah dianggarkan biayanya adalah

A. Sukarno

B. Suharto

C. B.J. Habibie

D. Baharuddin Lopa

Jawaban : 

D. Baharuddin Lopa

PEMBAHASAN : 

Baharuddin Lopa adalah sosok yang dikenal karena integritasnya yang tinggi serta keteguhannya dalam menjalankan tugas sebagai pejabat publik. Sebagai seorang yang berdedikasi dalam menjalankan tanggung jawabnya, Lopa menunjukkan sikap yang tegas dan konsisten terhadap prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik, termasuk penggunaan fasilitas negara seperti mobil dinas.

Penolakannya untuk membiarkan orang lain mengisi bensin mobil dinasnya mencerminkan komitmen yang kuat terhadap penggunaan anggaran yang tepat dan sesuai peruntukannya. Bagi Lopa, setiap anggaran yang sudah dianggarkan merupakan amanah dari rakyat yang harus dikelola dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Sikap ini bukan hanya sekadar administratif, melainkan juga sebagai manifestasi dari keyakinannya bahwa kejujuran dan keadilan adalah dasar utama dalam pemerintahan yang baik.

Lopa percaya bahwa penggunaan anggaran yang tepat adalah cerminan dari moralitas dan etika seorang pejabat. Dengan menolak segala bentuk penyimpangan, termasuk upaya untuk menghindari biaya yang sudah dianggarkan, ia secara jelas menegaskan bahwa korupsi atau penyalahgunaan dana tidak boleh ada tempatnya dalam sistem yang ia pimpin. Sikap ini tidak hanya mengilhami integritas dirinya sendiri, tetapi juga memberikan teladan bagi pejabat lain untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip yang sama, demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya.

Dengan demikian, Baharuddin Lopa tidak hanya menjadi contoh dalam menjalankan tugas sebagai pejabat publik, tetapi juga mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga moralitas dan kejujuran dalam setiap tindakan, terutama dalam pengelolaan dana publik yang menjadi tanggung jawab bersama bagi setiap pemimpin dan penyelenggara negara.

Lebih baru Lebih lama

Advertisement

Advertisement